Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat. Menurut beberapa teori tentang terjadinya bumi, pada suatu waktu lalu bumi masih berupa massa cair yang dinamakan magma. Magma ini selanjutnya membeku dan membentuk lapisan kerak bumi, dan sebagian besar batuan kerak bumi menjadi batuan beku. Pada kenyataanya, 80% batuan yang menyusun kerak bumi adalah batuan beku.

Berdasarkan tempat pembekuannya, terdapat tiga macam batuan beku yakni:

Betuan Beku Dalam (Tubir)

Pembekuan terjadi di dalam, jauh di bawah permukaan bumi. Proses pendinginannya sangat lambat, mengakibatkan terbentuknya hablur-hablur mineral besar-besar dan sempurna serta kompak (struktur pultonik). Batuan beku dalam disebut juga batuan abisis. Contohnya: granit, diorit, sienit, dan gabro.

Batuan Beku Korok (Gang)

Batuan beku korok/gang/hipabisis yaitu sisa magma yang masih cair meresap ke lapisan yang lebih atas dan menyusup ke sela-sela pipa-pipa gunung api, kemudian menjadi dingin dan membeku. Proses pembekuan relatif lebih cepat, sehingga hablur-hablur yang terjadi tidak sekompak batuan beku dalam (struktur porfiri). Contohnya: granit, profiri, profiri sienit, dan profiri diiorit.

Batuan Beku Luar (Leleran)

Batuan beku luar atau betuan beku lelehan terjadi dari sebagian magma yang membeku setelah sampai di permukaan bumi zat-zat dari magma hanya dapat membentuk kristal-kristal kecil dan sebagian ada yang sama sekali tidak bisa menjadi kristal. Nama lain dari batuan beku luar yakni leleran. Contohnya: batu apung, riolit, dan basalt.

Berdasarkan mineral penyusunnya, ada 2 macam batuan beku yakni:

Batuan Beku Mineral Ringan

Batuan jenis ini tersusun dari mineral-mineral ringan yang biasanya berwarna terang, mudah pecah dan banyak mengandung silikat sehingga termasuk batuan yang bersifat asam.

Batuan Beku Mineral Berat

Batuan beku jenis ini tersusun atas mineral-mineral berat biasanya berwarna gelap, sulit pecah dan sedikit mengandung silikat sehingga termasuk dalam batuan yang bersifat basa.