Saturday, November 7, 2015

Contoh Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen

Contoh Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen

Mimpi yang Menjadi Kenyataan

Suatu pagi yang cerah, seorang anak bernama Andrew memasuki sekolahnya, SMAN 22 Bandar Lampung. Andrew adalah seorang anak biasa yang memiliki mimpi untuk menjadi seorang musisi yang terkenal. Tetapi tak seorang pun yang mempercayai mimpinya itu. Dia berjalan denga sangat santai menuju kelasnya, XI IPS 1. Namun, langkahnya mendadak terhenti saat dia melihat pengumuman, di mana ada pengumuman bahwa ada lomba band antar kelas XI SMAN 22 pada hari Sabtu, dan seluruh siswa-siswi kelas XI wajib untuk mengikuti lomba dengan membentuk band yang beranggotakan 5 orang, dan wajib mengumpulkan data tentang band mereka paling lambat hari Jum’at. Setelah membaca pengumuman itu, segera saja Andrew berkeliling mencari anggota band. Namun sayang, anak-anak yang diajak Andrew, rata-rata suda punya band sendiri. Teman-teman sekelas Andrew membentuk band tanpa mengajak Andrew.
“Lo mau gabung dengan kami? Sadar deh, kemampuan lo itu belum memenuhi syarat.” Ejek salah seorang temannya. Tapi Gue rasa Gue punya kemampua itu!” jawab Andre.
Mendengar perkataan itu, semua teman-temannya menrtawa dirinya. Meskipun begitu, dia ak berputus asa. Andrew tetap mencari anggota untuk mengikuti kompetisi itu. Dia terus mencari hingga bel masuk berbunyi dan dia belum mendapat anggota.
Tak terasa waktu berlalu, bel istirahat berbunyi. Andrew duduk di bangku taman dan termenung. Michael, anak XI IPS 2 yang melihat Andrew sedang termenung, berniat mengusili Andrew. Jadilah Michael diam-diam berjalan ke arah belakang bangku dan tiba-tiba....
“Dooooorrrrrr!!!” teriak Michael.
“Sialan ngagetin Gue aja lo!!!” gerutu Andrew.
“Ya, sorry, Gue cuman bercanda,Bro! Tapi lo kenapa?kok kayaknya lo gak semangat?” tanya Michael.
“Gue bingung karena gue belum dapat anggota lomba Sabtu besok. Sementara limitnyakan hari Jum’at, empat hari lagi. Eh, lo udah ada band belum?” Andrew bertanya pada Michael.
“Kebetulan Bro!! Gue juga belum punya!! Gimana kalau kita bentuk band? Gue kan jago gitar, lo jago nyanyi, cocok!!! Lo jadi vokalis, gue jadi gitaris, gimana? Setuju gak?” tanya Michael.
“OK, setuju!!!” seru Andrew.
“sip, berati tinggal cari tiga anggota lagi. Ayo, kita cari!!” ajak Michael penuh semangat.
Michael dan Andrew mencari anggota dengan berkeliling sekolah. Namun, sayangnya, mencari anggota band tidak semudah yang dikira Michael dan Andrew. Karena mereka sama sekali tidak menemukan anggota band sampai bel pulang berbunyi. Michael dan Andrew pulang dengan tangan kosong.
Dua hari berlalu, Michael dan Andrew masih belum menemukan anggota band. Mereka jadi pusing dan hampir putus asa. Namun, mereka tidak mau menyerah begitu saja. Setelah berjuang begitu keras, perlahan mereka menemkan anggota. Dimulai dari Thomas, siswa kelas XI IPS 3 yang bergabung menjadi bassist. Lalu disusul dengan bergabungnya George, siswa kelas XI IPA 1, sebagai keyboardist. Lalu Richard, anak kelas XI IPA 2, juga bergabung sebagai drummer.
Akhirnya band mereka pun lengkap. Lalu mereka berlima mendiskusikan nama untuk band mereka. Sempat terjadi perdebatan, sampai tiba-tiba Andrew mwngusulkan nama Poject Revolution Band, yang bermakna bahwa band itu adalah proyek mereka untuk merevolusi dunia musik. Michael, Thomas, George, dan Richard menyutujui usul Andrew. Jadilah,  band Project Revolution mendaftar dan akhirnya Project Revolution pun mengikuti lomba. Project Revolution tampil dengan sempurna. Hingga pada akhirnya band mereka pun berhasil menjuarai lomba tersebut. Andrew merasa senang bahwa dia bisa membuktikan kepada teman-temannya akan kemampuan bermusiknya. Sehingga teman-temannya tidak meremehkan kemampuan yang dimilikinya.
Setelah lomba berakhir, kelima anggota Project Revolution Band berjanji kompak sampai kapanpun. Sesuai janji mereka, kelima anggota band tersebut pun kompak menjaga persajhabatan di antara mereka.

Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen Mimpi yang Menjadi Kenyataan

Tema : Perjuangan menggapai mimpi
Alur/Plot : Maju
Tahapan Alur :

Pengenalan/Ekposisi

Suatu pagi yang cerah, seorang anak bernama Andrew memasuki sekolahnya, SMAN 22 Bandar Lampung. Andrew adalah seorang anak biasa yang memiliki mimpi untuk menjadi seorang musisi yang terkenal. Tetapi tak seorang pun yang mempercayai mimpinya itu.

Pertentangan/Konflik

Namun, langkahnya mendadak terhenti saat dia melihat pengumuman, di mana ada pengumuman bahwa ada lomba band antar kelas XI SMAN 22 pada hari Sabtu, dan seluruh siswa-siswi kelas XI wajib untuk mengikuti lomba dengan membentuk band yang beranggotakan 5 orang, dan wajib mengumpulkan data tentang band mereka paling lambat hari Jum’at.

Penanjakan

Dua hari berlalu, Michael dan Andrew masih belum menemukan anggota band. Mereka jadi pusing dan hampir putus asa. Namun, mereka tidak mau menyerah begitu saja. Setelah berjuang begitu keras, perlahan mereka menemkan anggota. Dimulai dari Thomas, siswa kelas XI IPS 3 yang bergabung menjadi bassist. Lalu disusul dengan bergabungnya George, siswa kelas XI IPA 1, sebagai keyboardist. Lalu Richard, anak kelas XI IPA 2, juga bergabung sebagai drummer.
Akhirnya band mereka pun lengkap. Lalu mereka berlima mendiskusikan nama untuk band mereka. Sempat terjadi perdebatan, sampai tiba-tiba Andrew mwngusulkan nama Poject Revolution Band, yang bermakna bahwa band itu adalah proyek mereka untuk merevolusi dunia musik. Michael, Thomas, George, dan Richard menyutujui usul Andrew.

Puncak Ketegangan/Klimaks 

Jadilah,  band Project Revolution mendaftar dan akhirnya Project Revolution pun mengikuti lomba. Project Revolution tampil dengan sempurna. Hingga pada akhirnya band mereka pun berhasil menjuarai lomba tersebut.

Anti Klimaks/Ketegangan mereda

Andrew merasa senang bahwa dia bisa membuktikan kepada teman-temannya akan kemampuan bermusiknya. Sehingga teman-temannya tidak meremehkan kemampuan yang dimilikinya.

Penyelesaian

Setelah lomba berakhir, kelima anggota Project Revolution Band berjanji kompak sampai kapanpun. Sesuai janji mereka, kelima anggota band tersebut pun kompak menjaga persajhabatan di antara mereka

Perwatakan/Penokohan :
  • Andrew : ambisius, tidak mudah putus asa
  • Michael : baik, usil
  • Teman sekelas : meremehkan kemampuan orang lain
Latar/Setting :
Latar tempat :Sekolah (Andrew memasuki sekolahnya, SMAN 22  Bandar Lampung.)
                     Taman (Andrew duduk di bangku taman dan termenung.)
Latar waktu :Pagi yang cerah (Suatu pagi yang cerah)
                    Hari Sabtu (lomba band antar kelas XI SMAN 22 pada hari Sabtu)
                    Hari Jum’at (paling lambat hari Jum’at)
Suasana :Senang (Hingga pada akhirnya band mereka pun berhasil menjuarai lomba tersebut.)
              Sudut Pandang/Point of View : pengarang sebagai orang ke-3
              Amanat : Jangan menyerah dalam mengejar mimpi

   
Share:

0 comments:

Post a Comment